PB.Mutiara Cardinal, Gelar Audisi Tanpa Sensasi

Senin, 05 Febuari 2018 20:22:25

 

Ada pemandangan yang berbeda di markas besar PB.Mutiara Cardinal Bandung di kawasan Cibeureum, Bandung, pada 14-20 Januari 2018 lalu. Selama sepekan itu suasana klub yang biasanya tenang, kali ini begitu riuh rendah oleh kehadiran ratusan atlet belia yang mencoba bersaing untuk diterima sebagai murid di diklat bulutangkis milik pengusaha textile Tony Tjahjadi itu.

Setiap awal tahun PB.Mutiara Cardinal memang selalu mengagendakan dengan menggelar audisi untuk menerima murid baru. Tak terasa, kegiatan audisi ini telah dilakukan sejak tahun 2008 silam. Calon murid yang hadir memang cukup mencengangkan karena banyak yang datang dari tempat yang jauh, seperti Batam, Medan, Palembang, Pekanbaru, Gowa, Bangkalan, Denpasar, Kotamobagu, Bontang, Bengkulu, serta kota-kota di Pulau Jawa.

Menurut Umar Djaidi, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PB.Mutiara Cardinal Bandung, program audisi ini memang sengaja dilakukan dalam satu waktu yang telah ditentukan yakni setiap awal tahun.

"Dulu sebelum dilakukan audisi murid yang datang silih berganti untuk meminta diseleksi. Akibatnya para pelatih sering terganggu programnya karena harus menyeleksi murid baru yang datang setiap hari. Karena itulah kami putuskan untuk menyeleksi murid baru dengan waktu yang telah ditentukan yaitu di awal tahun," ujar Umar.

Uniknya, untuk menyelenggarakan audisi tersebut PB.Mutiara Cardinal nyaris tanpa sensasi atau promosi apapun. Semua dilakukan dengan cara yang sangat konvensional. Tidak ada pengumuman ataupun pendaftaran yang dilakukan secara online, karena klub ini ternyata memang belum memiliki website tersendiri. Sesuatu yang ironis memang mengingat klub ini menjadi salah satu penyumbang tetap pemain-pemain nasional ke Pelatnas PBSI.

Salah satu murid PB.Mutiara Cardinal yang saat ini tengah mekar adalah Gregoria Mariska Tunjung yang sukses menjadi juara tunggal putri di Kejuaraan Dunia Yunior 2017 di Yogyakarta, Oktober 2017 lalu. Atlet-atlet lain yang tak kalah hebat diantaranya Firman Abdul Kholik, Ricky Karanda Suwardi, Hera Desi Ana Rahmawati, Hanna Ramadini, Panji Ahmad Maulana, Tiara Rosalia Nuraidah, Nisak Puji Lestari, serta Vega Vio Nirwanda.

Tim putri PB.Mutiara Cardinal juga secara mengejutkan sukses merebut gelar beregu putri di ajang Djarum Superliga 2017 di Surabaya, meski menjadi satu-satunya peserta yang tidak menggunakan pemain asing.

Kesederhanaan dan kekeluargaan ternyata merupakan modal kuat yang menempatkan PB.Mutiara Cardinal Bandung kini sebagai salah satu klub bulutangkis papan atas Indonesia. Tak heran, ratusan calon murid dari seluruh tanah air rela datang ke Bandung atas biaya sendiri demi diterima sebagai murid di PB.Mutiara Cardinal.

"Kami tidak menyangka mereka yang berminat mengikuti audisi ternyata semakin banyak. Untuk tahun ini tercatat 508 atlet yang datang untuk mengikuti audisi. Ini rekor terbanyak sejak pertama kali digelar tahun 2008," ungkap Tony Tjahjadi, pemilik PB.Mutiara Cardinal Bandung.

Pada penyelenggaraan audisi tahun ini pun terasa istimewa karena dihadiri langsung oleh Menpora Imam Nahrawi. Tak hanya memberi semangat kepada calon-calon bintang masa depan, Imam Nahrawi yang memang hobi bermain bulutangkis juga menyempatkan diri bereksibisi melawan pemain-pemain muda PB.Mutiara Cardinal. Imam Nahrawi yang berpasangan dengan mantan pemain nasional Luluk Hadiyanto berulang kali mengundang tepuk tangan berkat aksinya di lapangan. Menpora pun mengaku senang berada di tengah-tengah keluarga besar PB Mutiara Cardinal Bandung ini.

"Saya senang berada di PB Mutiara Cardinal Bandung. Karena di sinilah berkumpul calon-calon atlet bulutangkis Indonesia baik yang ada di PB Mutiara Cardinal maupun yang sedang ikut audisi. Kalian yang nanti akan menjadi juara dunia dan membawa nama Indonesia. Karena itu kedatangan ke sini bagi saya menjadi sangat penting, " ucap Menpora Imam Nahrawi

Lanjut Imam, tidak salah apabila para orang tua mendorong putra-putrinya untuk ikut audisi dan semoga nanti menjadi bagian penting dari sejarah bulutangkis Indonesia.

"Karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada Ketua Umum PB Mutiara Cardinal Bandung yang sudah mengelar audisi ini. Dan saya tidak sabar untuk melihat kalian  berprestasi. Bagi Pemerintah tidak ada prestasi tanpa dimulai dari partisipasi usia dini, usia 9 tahun sudah memegang raket sudah bermain itu artinya ke depan kita tidak akan kekurangan lagi stok pemain bulutangkis hebat di masa masa yang akan datang," tukas Imam.

Dengan makin banyaknya peserta yang datang, persaingan pada audisi PB.Mutiara Cardinal tahun ini memang terlihat jauh lebih sengit. PB.Mutiara Cardinal hanya mengambil pemain dengan kelahiran tertua yakni tahun 2003 atau berusia 15 tahun.

Proses audisi yang dilakukan sebetulnya cukup sederhana. Sejak hari pertama hingga keempat para calon murid diminta bertanding secara acak melawan pemain-pemain yang sesuai usianya dengan durasi yang telah ditetapkan. Setelah empat hari berkompetisi akhirnya terjaring sebanyak 72 atlet yang masuk dalam karantina selama tiga hari. Selama masa karantina para pemain membaur dan berkompetisi dengan murid-murid PB.Mutiara Cardinal yang sudah ada sebelumnya. Akhirnya di hari ketujuh para pelatih pun memilih 47 atlet yang diterima menjadi murid PB.Mutiara Cardinal.

"Tidak seperti tahun sebelumnya, kali ini kami memilih murid lebih banyak karena pembibitan pemain ganda akan dimulai dari bawah. Biasanya pemain ganda adalah mantan pemain tunggal yang gagal lalu beralih ke ganda. Karena itu untuk sektor ganda kami mengambil sebanyak 20 pemain," jelas Umar Djaidi.

Para pemain yang lulus audisi akan diberi kesempatan selama setahun menimba ilmu di PB.Mutiara Cardinal tanpa dibebani biaya apapun. Selanjutnya setiap enam bulan berikutnya akan dilakukan evaluasi untuk memantau atlet-atlet yang layak dipertahankan atau dikembalikan ke klub asalnya.

Salah satu yang berbahagia diterima di PB.Mutiara Cardinal Bandung adalah Nyoman Dira Ayu Pramesti. Jauh-jauh ia datang didampingi sang ayah Ketut Wira dari Badung, Bali, demi mewujudkan impiannya menjadi pemain bulutangkis yang andal.

"Saya menyadari Dira tidak akan bisa maju jika hanya bermain di Bali, karena itu saya mencoba mencarikan klub di Jawa agar kemampuannya makin terasah," ujar Ketut Wira.

Pelajar kelas 9 SMP kelahiran 2003 ini diterima sebagai pemain ganda putri. Ini adalah upaya kedua Dira untuk menempa ilmu bulutangkis di klub besar di Jawa. Tahun lalu ia sempat mencoba mengikuti audisi di PB.Djarum Kudus namun kandas meski sempat masuk tahap karantina. Namun, pemain yang sebelumnya berlatih di PB.Poker, Badung, Bali ini tak putus asa hingga akhirnya jalan menuntunnya ke Bandung. (Daryadi)

Daftar Atlet Lolos Audisi PB.Mutiara Cardinal 2018

Tunggal Putra (2007)
1.Satria Aji Putra Ma'arif (PB.Baleendah)
2.Arga Nugraha Sigfar (PB.Mandiri Sidrap)
3.M.Kelfin Agustian (PB.BTRC)

Tunggal Putri (2007)
4.Cahya Koirun Nisa (PB.Kumala Tuban)
5.Chelsea Putri Usmani (PB.Hayana)
6.Della Aulia F (PB.BMS)

Tunggal Putra (2006)
7.Tjokorda Gde AW (PB.Anugerah Bali)
8.Marhaen Tri Wijaya (PB.ABC Bandung)
9.Naufal Achmad Hariyono (PB.Saka Bangkalan)
10.Raka Adiba Rizkiyana (PB.Indra Bandung)

Ganda Putra (2006)
11.Adam Rahman (Peorangan)
12.M.Taufik Hidayat (PB.ICLI Gowata)
13.M.Zikrullah ND Rianto (PB.Bank Riau Kepri)

Tunggal Putri (2006)
14.Wulan Badria Mahrani (PB.Citra Jakarta)
15.Arisma Nur Rahmadani (PB.Pengairan)
16.Ais Marsya Taat (PB.Sulhas Labura)
17.Salma Zia Rahma Arisanti (PB.Trikus Badminton Academy)

Ganda Putri (2006)
18.Kezia Perangin Angin (PB.CBN Batam)

Tunggal Putra (2005)
19.Sulthan Faizza Ardhanie (PB.Porpu Bengkulu)
20.M.Naiwan N (PB.Tangkas Majalengka)

Ganda Putra (2005)
21.Bimo Prasetyo (TB.Trikus Badminton Academy)
22.M.Maslarif A (PB.Trinox Bekasi)
23.M.Raihan A (PB.Pama Bontang)
24.Keanu Sheva M (PB.Pamungkas Yogyakarta)

Tunggal Putri (2005)
25.Cindy Caroline (PB.ABC Bandung)
26.Meilia Riska Haryanti (PB.Trikus Badminton Academy)
27.Furie Nastiti (PB.Kurnia Sumedang)
28.Vicky Syang (PB.USM Semarang)
29.Novelya Layla Indo (PB.Trinox Bekasi)

Ganda Putri (2005)
30.Sabrina Anindya Ramadhani (PB.Dewa Ruci Yogyakarta)
31.Fredella Christabel Elena (PB.Masters Kudus)

Tunggal Putra (2004)
32.Firdaus Prince Maulana L (PB.Duta Kotamobagu)

Ganda Putra (2004)
33.Ghiyat Ghazali (PB.Hollywood)
34.Defri Fauzi Ghilman (PB.Baleendah)
35.M.Alaudin Ahnaf (PB.Jaya Raya)
36.Niggel Gefran Toar L (PB.Maher Majalengka)
37.Lionel Irvin (PB.Suryanaga)

Tunggal Putri (2004)
38.Dwita Rahmayani (PB.Trinox Bekasi)
39.Nastiti Sataria Sekarlangit (PB.Trinox Bekasi)

Tunggal Putra (2003)
40.Ida Bagus Putu Putra Asana Wibawa (PB.Porwaja Bali)

Ganda Putra (2003)
41.Naufal Arsalan (PB.Victory Bandung)
42.M.Nur Syawal (PB.Bima Sakti)
43.Widya Fujiwati (PB.Flamingo Bandung)
44.Joeline William (PB.BBC Tanjung Pinang, Kepri)

Ganda Putri (2003)
45.Nyoman Dira Ayu Pramesti (PB.Poker Badung, Bali)
46.Tya Susan Pujinisa (PB.ABC Bandung)
47.Chika Debora Manopo (PB.Sangkuriang, Cibinong)

 

« Back to News